DISKUSI TENTANG
MANAJEMENT PROYEK DI BIDANG IT DAN PENDIDIKAN
BAB I
1. Pengertian
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta
pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
2. Latar belakang
Adanya pembagian tugas yang tidak merata atau bisa juga dikarenakan tidak ada pengorganisasian untuk mengerjakan proyek tersebut.
3. Tujuan
Supaya ada pembagian tugas yang jelas, dan supaya ada pengorganisasian saat menjalankan sebuah proyek.
3. Tujuan
Supaya ada pembagian tugas yang jelas, dan supaya ada pengorganisasian saat menjalankan sebuah proyek.
4. Hasil yang diharapkan
Agar kita mengetahui apa itu menejement proyek dan apa saja prinsip-prinsip umum yang ada di dalamny.
BAB II
Alat dan bahan:
a) Laptop/ netbook/ komputer
b) LCD Proyektor
c) Peserta diskusi
d) Moderator atau pemimpin diskusi
BAB III
Jangka waktu:
a) Tanggal : Selasa, 22 Juni 2017
b) Waktu yang dibutuhkan : 13.00-16.00 (3 jam)
BAB IV
Langkah kerja atau praktik:
1) Moderator menyiapkan materi yang akan di diskusikan
2) Moderator membacakan materi yang telah di siapkan
3) Moderator mempersilahkan perserta diskusi untuk mennyampaikan pendapatnya tentang pemahamannya terhadap materi yang disampaikan
4) Peserta maju ke depan untuk menyampaikan pendapatnya tentang materi yang sedang di bahas sesuai dengan pemahamannya
5) Peserta menyampaikan pertanyaan dan kemudian akan di bahas bersama-sama apa jawaban dari pertanyaan tersebut
BAB V
Hasil yang di dapatkan yaitu:
A) Planning (Perencanaan)
B) Organizing (Pengorganisasian)
Berikut
ini beberapa metoda mensukseskan "Actuanting" yang dikemukakan oleh George R Terry, yaitu:
2. Seluruh
sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,
BAB VII
Agar kita mengetahui apa itu menejement proyek dan apa saja prinsip-prinsip umum yang ada di dalamny.
BAB II
Alat dan bahan:
a) Laptop/ netbook/ komputer
b) LCD Proyektor
c) Peserta diskusi
d) Moderator atau pemimpin diskusi
BAB III
Jangka waktu:
a) Tanggal : Selasa, 22 Juni 2017
b) Waktu yang dibutuhkan : 13.00-16.00 (3 jam)
BAB IV
Langkah kerja atau praktik:
1) Moderator menyiapkan materi yang akan di diskusikan
2) Moderator membacakan materi yang telah di siapkan
3) Moderator mempersilahkan perserta diskusi untuk mennyampaikan pendapatnya tentang pemahamannya terhadap materi yang disampaikan
4) Peserta maju ke depan untuk menyampaikan pendapatnya tentang materi yang sedang di bahas sesuai dengan pemahamannya
5) Peserta menyampaikan pertanyaan dan kemudian akan di bahas bersama-sama apa jawaban dari pertanyaan tersebut
BAB V
Hasil yang di dapatkan yaitu:
MANAJEMENT PROYEK
PRINSIP UMUM MANAJEMENT PROYEK
George R. Terry telah merumuskan fungsi-fungsi
tersebut sebagai
POAC (Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling)
B) Organizing (Pengorganisasian)
C) Actuating (Penggerakan)
1. Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
D) Controling (Pengendalian)
A.
Planning (Perencanaan)
Planning adalah
proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna
mencapai
tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan
yang
dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi
tanggung
jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan).
Kontraktor
maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang
tepat
untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
Pada
proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
2. Cara
mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
yang
tersedia
3. Penerjemahan
rencana kedalam program-program kegiatan yang
kongkrit.
4. Penerjemahan
rencana kedalam program-program kegiatan yang
kongkrit.
B.
Organizing (Pengorganisasian)
Organizing
(pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu
kegiatan yang dilakukan
oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu
wadah organisasi.
Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan
fungsional
yang
diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam
proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
1.
Menjamin
terpeliharanya koordinasi dengan baik
2. Membantu
pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
3. mempersatukan
pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di
dalam kordinasinya.
Dalam
fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural
maupun fungsional
yang
secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui
mekanisme :
1. koordinasi
vertikal (menggambarkan fungsi komando)
koordinasi
horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan koordinasi
diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi
komando).
Koordinasi
vertikal dan bersifat hirarkis :
Pelaksana
Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material
Superintendant
atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment
Superintendant.
2. Field
Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity
Engineer
atau
dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat
hirarkis.
Koordinasi
horizontal dan bersifat satu level:
1. Pelaksanaan
konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan
Construction
Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
2. Field
Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan
Quality
Engineer
merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
Koordinasi
diagonal :
Koordinasi
antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan
koordinasi horizontal
dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan
Kerja Pekerjaan
Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan
koordinasi vertikal.
C.
Actuating (Penggerakan)
Actuating
diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang
yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang
telah ditetapkan di dalam planning.
Pada tahap ini diperlukan kemampuan
pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya
untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
1. Hargailah
seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa
keberadaannya
di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
2. Instruksi
yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
mempertimbangkan
adanya perbedaan individual dari pegawainya,
hingga
dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
3. Perlu
ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan
dilaksanakan
oleh pegawainya.
4. Lakukan
praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan
dalam
penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat
difungsikan
sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi.
5. Upayakan
memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan,
sehingga
tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat
bekerja
yang diikutinya.
6. Pimpinan
perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahami
dengan
benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapat
dijadikan
bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan.
7. Seorang
pimpinan perlu mencegah untuk memberikan argumentasi sebagai
pembenaran
atas keputusan yang diambilnya, oleh karena pada umumnya
semua
orang tidak suka pada alasan apalagi kalau dicari-cari agar bisa
memberikan
dalih pembenaran atas keputusannya.
8. Jangan
berbuat sesuatu yang menimbulkan sentimen dari orang lain atau
orang
lain menjadi naik emosinya.
9. Pimpinan
dapat melakukan teknik persuasi dengan cara bertanya sehingga
tidak
dirasakan sebagai tekanan oleh pegawainya.
10. Perlu
melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai, namun
haruslah
dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas pegawai.
D. Controlling (pengendalian)
Controlling
diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan
atau
jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan
melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya
dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat)
berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang)terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration,
Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer,
dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah
melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”.
Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan
dapat dipenuhi.
Kegiatan
ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam artian,
kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan controlling
terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara keseluruhan
internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan supervisi
lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.
Ruang
lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas
seluruh
aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
1. Produk
pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
peralatan,
bahan)
3. Prosedur dan cara kerjanya
4. Kebijaksanaan teknis yang diambil
selama proses pencapaian
sasaran.
Controlling
harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta- fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan
antara rencana dan pelaksanaan untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.
antara rencana dan pelaksanaan untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.
BAB VI
Permasalahan yang dihadapi ketika diskusi tentang Manajement Proyek adalah kita sulit untuk memahami apa yang di maksud dalam materi tersebut, dan jika ketika kita mengerjakan sebuah proyek hal yang peling sulit di lakukan adalah berpartisipasi. Karena berpartisipasi itu bukan hanya memerintah akan tetapi kita juga ikut melakukan apa yang kita perintahkan kepada staf atau anggota.
BAB VII
Kesimpulan yang dapat di ambil dari materi diskusi tadi yaitu Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Actuating (Penggerakan) Controlling (Pengendalian) merupakan cara agar menjalankan sebuah proyek lebih tertata dan agar tujuan bersama bisa tercapai.
BAB VIII
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
http://192.168.153.3/data/SOP%20K3%20%20Management%20Project/KONSEPSI%20MANAJEMEN%20PROYEK%20DI%20BIDANG%20IT.pdf
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon